“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah : 195)
Apa itu rokok? Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan yang satu ini. Apabila kita sudah terkontaminasi dengan rokok maka kita akan sulit untuk lepas dari belenggu kenikmatannya, kenapa? Ya karena di dalam rokok itu terdapat nikotin yang dapat menyebabkan kecanduan. Rokok itu termasuk benda makruh dan yang jelas sangat mengganggu kesehatan kita. Di kemasan rokok juga sudah tertulis peringatan, “Rokok dapat menyebabkan gannguan jantung, kanker, impotensi bagi laki-laki, dan gangguan janin pada ibu hamil”, baik itu bagi yang menghisapnya maupun perokok pasif yang ada didekatnya.
Akan tetapi peringatan tersebut hanya seperti tulisan biasa bagi para perokok yang tiada artinya. Para perokok masih tetap enjoy menghabiskan batang demi batang, bungkus demi bungkus setiap harinya. Bahaya rokok bagi kesehatan telah banyak dibicarakan dan diakui secara jelas karena di dalam rokok terdapat banyak sekali zat-zat kimia berbahaya. Secara garis besar bahan-bahan kimia da dalam rokok dibagi menjadi dua bagian besar yaitu komponen gas dan padat. Komponen padat terdiri dari nikotin dan tar. Komponen padat ini yang lebih banyak menyebabkan kanker.
Bagi para remaja, merokok merupakan sebuah gaya hidup. Dengan merokok mereka ingin diakui sebagai orang yang sudah dewasa, tidak lagi anak kecil, dan bisa memasuki kelompok tertentu (peer group) yang mempunyai gaya menghisap rokok sebagai cirinya. Penghentian kebiasaan merokok akan menyebabkan kadar nikotin dalam darah berkurang. Pengurangan atau penurunan kadar nikotin akan menyebabkan berbagai keluhan yang dalam istilah kedokteran disebut wihdrawal sympton. Keluhan ini dapat berupa badan lemah, sakit kepala, gangguan pencernaan, kurang konsentrasi, lesu, sulit berpikir, dan berbagai perasaan tidak enak lainnya. Namun menurut para dokter, keluhan-keluhan ini hanya bersifat sementara, lama-kelamaan justru si perokok akan merasakan sebaliknya yaitu merasa tidak enak jika merokok kembali. So, kenapa tidak kita coba mulai sekarang? Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
Untuk menghindari kegagalan dalam menghentikan kebiasaan merokok haruslah dilakukan secara bertahap. Pertama, kurangi isapan pada setiap batang rokok. Makin jarang rokok itu dihisap maka akan lebih baik. Kedua, kurangi dalamnya dan lamanya isapan. Semakin dangkal dan semakin pendek isapannya akan lebih banyak mengurangi masuknya zat-zat berbahaya dalam tubuh. Ketiga, matikan dan buang putung rokok setelah diisap setengah atau paling banyak dua pertiganya. Kadar zat berbahaya akan semakin tinggi pada batang rokok yang semakin pendek. Dan keempat, letakkan rokok atau putung diantara dua isapan. Jika sedang tidak diisap, sebaiknya rokok itu dipegang saja.
Langkah-langkah tersebut merupakan latihan untuk dapat mengurangi dan menghentikan kebiasaan merokok. Setelah latihan tersebut sudah kita lakukan, maka yang terakhir adalah penghentian total. Luruskan niat kita untuk berjuang menghentikan kebiasaan merokok dan yakinlah setelah kebiasaan merokok itu dihentikan maka akan banyak sekali manfaat yang kita dapat. Sayangilah diri anda, lingkungan anda, dan orang-orang yang berada disekitar anda terutama keluarga yang anda cintai. Sekali lagi, tidak ada kata terlambat jika kita mau mencobanya. Semoga berhasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar